Sejarah
Game Engine
Sebelum, kits mengenal Game Engine, ada baiknya apabila kita mengetahui lebih
dulu bagaimakah sejarah dari Game Engine. Di masa lalu, hampir semua perusahaan
game memiliki game engine mereka sendiri, menggunakannya untuk membuat game
mereka, dan menyimpannya untuk diri sendiri. Semakin lama kebutuhan untuk game
engine yang makin modern semakin bertambah. Waktu demi waktu, game engine yang
mereka kembangkan sendiri mulai dirasa terlalu mahal untuk dikembangkan lebih
lanjut. Hal ini memicu beberapa developer untuk menciptakan game engine yang
terbuka untuk di franchise kan. Sebagai contoh adalah id Tech dan Unreal
Engine.
Game Engine yang dijual dan di franchisekan secara umum semacam ini disebut
dengan middleware. Middleware menawarkan harga yang relatif lebih murah, dan
bagi kebanyakan studio game, menggunakan middleware merupakan solusi cepat dan
ekonomis ketimbang harus membangun sendiri engine game mereka.
Konsep dari game engine sebenernya cukup gampang, yaitu bahan dasar yang diperlukan sebuah game untuk menjalankan tugasnya, merender pixel demi pixel, menghitung physiscs, memperkirakan input tombol, dan lain hal, yang memungkinkan developer kreatif dapat membuat sebuah game dengan engine yang sama menjadi unik satu sama lain. Di analogikan sebagai sebuah mobil, game engine sudah merupakan bagian mobil, sekitar 50% jadi. Mesin dan rangkaian sistem pengapian, sampai pembuangan. Kurang body dan aksesoris.
Sebuah game engine memungkinkan penggunaan kembali komponen komponen yang dapat mempercepat hadirnya game menjadi nyata di layar monitor mu. Beberapa diantara nya yang termasuk dengan itu adalah deteksi tubrukan, tampilan grafis, setting dalam game, artificial intelligence dan lain lain. Semua komponen tadi disatukan dalam satu pake game engine. Artist dan Developer, dapat menambahkan pustaka texture dan model sendiri untuk dijadikan tokoh utama atau setting dunia dalam sebuah engine. Sekali lagi dalam analogi game, model dan texture dalam game engine bisa dibilang sebagai body dan aksesoris mobil.
Sebuah game engine dibagi lagi menjadi dua bagian besar. Yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system dan services yang sama. Biasanya, game engine menyertakan keduanya.
Contohnya
dalam Unreal Engine, menyiapkan antarmuka baku bagi programmer untuk
menciptakan game nya dengan mudah, melalui scripting engine, yang disebut
UnrealScript, dan juga libraries, yang berisi model standar dan texture standar
dan juga world editor yang disebut sebagai UnrealED.
Definisi
Game Engine
Game Engine adalah system perangkat lunak
yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin
permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem
operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas
inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render (
“renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan
tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming,
manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik. Proses
pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian besar menggunakan kembali
mesin permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang berbeda.
Tipe
Tipe Game Engine
Game engine biasanya datang dengan
berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrogramman. Tapi
dalam pembahasan sekarang ini, ketimbang harus me-list semua jenis game engine
yang ada di wikipedia, mendingan kita bahas garis besar nya saja.
Roll-your-own
game engine. Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya
menggunakan engine nya sendiri. Ini berarti mereka menggunakan API seperti XNA,
DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Disisi lain,
mereka kadang menggunakan libraries komersil atau malah open source. Terkadang
mereka malah membuat semuanya dari nol.
Biasanya, game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar tersedia gratis, juga memperbolehkan mereka, para developer, lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya, banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Menara Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine nya, hanya untuk di tulis ulang semuanya dalam beberapa hari penggunaan karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.
Mostly-ready game engines. Engine engine
ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer /
programmer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model dan
texture, dan segalanya. Banyak dari mereka yang sudah benar benar matang,
sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama.
Biasanya game engine semacam ini memiliki
batasan batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang
benar benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi terlalu banyak
error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini
dirilis, dan masih memungkinkan game engine nya itu sendiri untuk
mengoptimalkan kinerja game nya. Banyak dari game engine seperti ini, Unreal
Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya, yang sudah sangat optimal
dibandingkan jika harus membuat dari awal. Hal ini dengan serta merta
menyingkat sangat banyak waktu dan jelas, biaya dari para Developer game.
Point-and-click engines. Engine untuk
point-and-click merupakan engine yang sangat amat dibatasi, tapi dibuat sangat
user friendly. Kamu bahkan bisa mulai membuat game mu sendiri menggunakan
engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit
memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu
banget.
Kekurangannya
terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan, dan biasanya hal
ini mencakup semuanya, mulai dari grafis, hingga tata suara. Tapi bukan berarti
game engine jenis ini nggak berguna, bagi developer cerdas dan berdaya
kreativitas tinggi, game engine bapuk seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah
game menyenangkan, seperti Flow. Game engine seperti ini memang ditujukan bagi
developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman, dan secepatnya merilis game
game mereka.
Jenis-jenis Game Engine
Berikut
ini beberapa jenis game engine dari :
1.
Open source game engine
*
Blender
*
Golden T Game Engine (GTGE)
*
DXFramework
*
Ogre
*
Aleph One
*
Axiom Engine
2.
Commercial engines
*
Alamo
*
A.L.I.V.E
*
BigWorld
*
DXStudio
* Dunia Engine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar